Kamis, 28 Januari 2016

Bisakah?

Bisakah kamu menghargai privacy orang lain?
Bisakah kamu memberi ruang privacy untuk orang lain?
Bisakah kamu tidak menyinggung soal perasaan?
Kau tahu, perasaan salah satu privacy seseorang. Dan orang pun akan sensitif ketika disinggung soal perasaan.
.
Lalu, Ketika ketidaktahuan menjelma menjadi keingintahuan, Bisakah kamu sebelum bertanya telah memastikan untuk menanyakan yang memang memiliki makna atau tujuan atau bahkan menunjukkan rasa peduli mu yang tulus?
Bisakah kamu tidak lancang dalam melontarkan pertanyaan atas dasar ingin tahu saja?
.
.
Bisakah kamu membebaskan seseorang untuk "Berkarya" dalam imajinasi masing-masing? Bukankah salah satu bentuk karya itu rangkaian kata seperti ini? Dan apakah ada yang salah jika mencurahkan isi hati yang dituangkan dalam tulisan seperti ini? Dan apakah semua yang tercurahkan dari hati kemudian diekspresikan dalam rangkaian kata melow itu pertanda kita sedang sedih? Tidak, tentu tidak. Hanya ingin merangkai kata tidak salah kan.
.
.
.
Biarkanlah aku "Berkarya" dalam zona ku sendiri. Kau boleh mengintip ke zona ku tetapi bukan berarti kau bisa melangkah masuk ke zona privacy ku. Kau tahu, terlalu dalam kau memasuki zona privacy seseorang sungguh perbuatan yang tidak kusukai. Apalagi kau mendesak ku untuk bercerita tentang privacy. Bisakah kau mengerti?
Maaf jika aku memiliki hati yang sensitif, tapi bisakah kita saling mengerti satu sama lain? Bisakah kita menjaga keseimbangan ego masing-masing agar bisa saling melengkapi? -DKW